Kamis, 13 Desember 2007

bukan dengan kelamin

;sajak yang kujanjikan


kutemuinya dibalik puing
perempuan dengan muka
mirip kondom

lalu kutanya, "maukah kau
bercinta denganku
bukan dengan kelamin?"

lalu,

perempuan dibalik puing
kusetubuhi dengan kata,
bukan dengan kelamin

surga ditelapakmu

;ibu


ibu.............
mungkin tak lama lagi aku hidup
setelah aku mati berdirilah kau di pusaraku
biar lebih dekat aku kesurga

aku onani III

;maaf nak kau lahir tanpa ibu


mungkin kaulah pahlawan bangsa
tapi,
kau gugur sebelum kenal ibumu

aku onani II

;setelah aku sadar,
aku tak lagi perjaka tangan


mari kita cuci tangan
yang basah karena air mani

jangan suruh orang lain
itu tanggung jawab masing-masing

Jumat, 02 November 2007

ada dua

yang satu suami
satunya lagi istri
yang istri nangis
karena 'ga dikasi duit
buat beli sendal capit

air mata dibalik tawa

kulihat air matamu
mengalir disetiap
tempatku melangkah

itukah kau yang berdiri
dibalik gelegar tawa?

ketika kulihat air matamu
mengalir disetiap
tempatku melangkah

Selasa, 30 Oktober 2007

BH dan CD ungu.

BH ungu yang pernah
kujanjikan buatmu
belum bisa kubeli
uangku belum cukup,
sayang.

Sisa uang hasil jual HP
Kupakai buat makan hari ini

CD ungu pasangan BH itu
Belum juga bisa kubeli

Uangku belum cukup,
Sayang
Maaf...


Sabtu, 20 Oktober 2007

sebuah surat

kekasih
;
evi

setelah ini akan ada
yang kupersembahkan untukmu
sebuah kata terlahir
dari lidahku yang mengagumimu
dan sebuah tulisan dari tangan
yang masih ingin menyentuhmu

akan aku gubah sebuah lagu untuk
memuja makna dari senyummu, juga
akan kujadikan puisi ini ungkapan
rasa kagum akan merdunnya alunanmu.

kumulai dari huruf yang akan
menjadi kata lalu menjelma kalimat indah
dan dari nada paling dasar meninggi
menjadi lengkingan puji-puji.
dan kuperjelas langkahku
biar kau tahu kemana arahku.


aku onani

sayang ......
aku masih perjaka kelamin
tapi tidak perjaka tangan.


karmila


terbukti !
malam tadi aku berhasil masuk
tapi bukan kuperawani, karena
ternyata karmilaku sudah tidak perawan

dialah pelakunya !


mata matahari

adalah saat ini entah
besok atau kemarin, tapi
sebentar lagi matahari
membuka mata
lalu hari baru akan serta merta
memulai dirinya


adalah hari ini langit
akan kusentuh
lalu bunga yang ditanam
akan mekar bersamaan
dengan matahari yang
membuka mata .


Kamis, 18 Oktober 2007

nasib mahasiswa miskin



Anjritttt....

duit habis
pas minjem duit, eh hilang
ampun....
harus makan di mana?


Selasa, 16 Oktober 2007

Demi orang-orang sekitar

renta langkah menapak tanah datar,
menanti di depan ribuan jarak dan basah keringat
banyak kerut di dahi menggambar telah lama Ia hidup
lusuh kain yang menutup menanda hasil di dapat
lelaki tua yang setia membasahi tanah retak yang akan
menjadi hidup dan beberapa titik waktu untuk tersenyum

“Mau ke kebunkah kau bapak tua?”
tundukan ramah ia pasti kepada yang menanya
senyum juga tak lupa Ia sunggingkan, tapi
percuma kau cari arti dari senyumnya yang simpul
itu hanya akan menjadi beban lagi
bagi dada yang sesak mencari nafas


pohon-pohon duka di kebun pak tua menjulang,
nangis pada matahari yang menatapnya sinis
pohon luka yang menjadi teman pak tua
untuk berdansa menikmati hari sepi,
yang tertanam di taman-taman hidup.

tetesan batin pak tua mengawan,
satu rasa menjelma menjadi setiap angin
sebagai pelukan bagi restu yang datang
dari sekian awan dan fatamorgana.

pak tua di ujung bukit menganyam tikar warna warni
biar menjadi kado ulang tahun untuk orang-orang sekitar.

tubuh kecil nan kering tetap selalu ikhtiar
demi gugusan langit yang tersusun membentuk umur.

pak tua bertubuh terjemur,
kulitnya lumur resah di tindih jempol bumi yang besar.
tapi tidak lebur si tua di tanah retak,
tanah milik orang-orang sekitar.

2007


Senin, 15 Oktober 2007

berpapasan


foto by: fadli bumi


peluhku bersujud di malam

sujudku pada dadamu
perempuanku yang jalang

aku akan memancarkan pujaan

dari ubun-ubun duka yang gelap

‘kan kumasuki buah di dadamu

sambil berpeluh dengan

nikmat yang tak tertolak

jawablah semua pertanyaanku

dengan desahanmu yang paling binal.

setelah segala peluhku bercurah
maukah kuajak kau
mengartikan sujudku yang tadi
cukup dengan bisikan-bisikan
yang tertahan atau boleh kita
bicara tapi dengan kata terindah
meski kata itu tanpa makna.

sebenarnya aku ingin mengartikan
gelap malam bersamamu
tapi aku sungguh belum pernah melihat
apakah malam yang gelap itu
benar-benar hitam atau putih.

biarkanlah kuartikan gelapnya malam
yang belum pernah kulihat
seperti kuartikan peluhku
setelah tadi sujud di dadamu.

2007


Jumat, 12 Oktober 2007

titik-titik-titik-titik

kutinggalkan kau dan kutitip
sejumput harapan dititikmu
tak bisa kulupa bentuk senyummu
dititik darah-darah kecil
yang mengalir enggan waktu itu.

gairah belum redup sayang,
masih ada titik yang hinggap
karena terantai di jeruji titik-titik
sebelum basah embun mengering.

aku tidak punya alasan
untuk menghapus titik-titik itu
selama masih ada titik cinta
di pucuk jantungku.......

Rabu, 10 Oktober 2007

silahkan sayang


silahkan sayang
telanjangi dirimu
dibawah langit
yang sebentar lagi
mengantarkan hujan pada bumi

silahkan sayang
bagi-bagi selangkanganmu
pada api yang meminta
dan rasakan kenikmatan
jilatan yang membara
2007

Pada tawa yang ada


pada tawa yang ada
air matamu kering di kelopak

pada tawa yang ada
kikis dukamu alir ke awan

pada tawa yang ada
tajam matamu tertancap

tapi, bibirku menghentikamu
dari tawa yang tak selalu ada

2007

Teriaklah!!!!!!

Teriaklah!!!!!!!
Jika hanya dengan teriak kau akan didengar.

Naim Muhammad



sebuah refleksi akan keberadaan jejak...
lalu, kini dan entah.......
(Rekleksi Kekesalan)

Selasa, 09 Oktober 2007

Siluette

foto by: Fitra Ramadhan.