Minggu, 08 November 2009

batu-batu persegi

kutemui kau di tengah batu-batu persegi
yeng tersusun tangan yang kuasa
ku temui kau di riak-riak air yang gemericik.

kurasai kau seperti yang dirasakan mereka malam tadi.

indah tidurmu kawan!!!
selamat jalan (untuk kesekian kalinya) aku merinduimu!!!

-salam-

Selasa, 31 Maret 2009

MISALNYA INI PERTANYAAN, INI PERTANYAAN KECIL


seperti apa wajah mimpi dalam lekuklekuk tanah pertiwi
apakah seperti kekuatan matahari
dalam menerangi jalan pagi menuju malam
atau sebatas pandang bulan ketika menjadi gerhana


kita akan ragu tentang mimpi seperti ketika bertanya
apakah jatuhnya daun karena tua
atau karena tak mampu berpegang kuat pada cabang

nah…. seumpama kau pagi apa yang akan kau perindah
warnamu, wangi udaramu atau wajah awanmu

terbangnya merpati karena kesyukuran akan sayapnya
tenggernya karena lelah mengepak dan mencari
kenapa tak pernah kita artikan merpati tak pandai bersyukur

wah…. ini kelemahan menjadi wakil sang khalik
dituntut tak boleh menutut.

Senin, 12 Januari 2009

SEMACAM OBROLAN I

"Selamat datang, masih ingat pulang?" kamar mandi menyapaku ketika baru sebagian badanku masuk keruangan tempat mandi, onani, buang hajat, curhat, dan lain sebagainya (kebanyakan yang jorok-jorok) itu.
"Kau marah?" aku menjawab sapaannya.
Tretek....... kulihat sikat gigikupun jatuh (tanda protes). O..... Tidak kulanjutkan pertanyaanku, ternyata sikat gigipun marah. aku keluar duduk dan berfikir.
"Kau tidak jadi mandi?" kursi bertanya, belum sempat kujawab, kursi melanjutkan "Dari mana kau dua hari ini?"
"Hanya karena dua hari?"
"Ya!"
Tersenyum kemudian aku kembali masuk kedalam kamar mandi. Sebelum kamar mandi memulai aku lebih dulu bilang "Kau cemburu? Dalam dua hari ini aku tidak masuk ke kamar mandi manapun, bahkan kencingpun aku harus rela penisku dilihat bak sampah."
"Berarti dua hari ini kau tidak mandi?"
"Selain air hujan aku tidak pernah menyentuh air apapun." Jawabku sedikit bingung.
"Bahkan untuk minum?" Sikat gigi ikut nimbrung.
"Aku tidak yakin kalau air yang kuminum itu bukan air hujan." Jawabku lagi.
"Kalau begitu kau benar-benar setia padaku." Terdengar nada menyesal dari ucapan kamar mandi.
"Ya begitulah...." Aku sedikit tersenyum menjawabnya
"Ah... kau tidak serius."
"Kenapa sampai kau bilang begitu?"
"Karena kau tersenyum."
Aku melompat keluar dari kamar mandi, duduk dan berfikir. Bahkan kamar mandi ini menganggap kalau apapun yang aku ucapkan dengan tersenyum berarti aku tidak serius. Wah... gawat!!!! Hanya senyum itu yang bisa menutupi tubuhku ketika aku menelanjangi diri di kamar mandi, kalau aku tak boleh lagi tersenyum berarti dengan apa kututupi semua maluku?
"Serius!!!!" kursi tiba-tiba teriak
"Anjrit!!!!!" handuk tak lagi di tempatnya, ya.... berarti aku benar-benar telanjang... Senyum tak bisa lagi menutupi kemaluanku sekarang.
"Kau mengagetkanku kursi sialan...! Eh... tapi apa maksudmu serius?"
"Ya.... Kamar mandi memang begitu, terlalu serius" si kursi menjelaskan.
"Tapi aku serius, dua rius bahkan ratusan, ribuan, jutaan, miliaran, triliunan rius."
"Kau benar-benar tak pernah masuk kamar mandi manapun selama dua hari ini?" Si Kursi mulai menggali
"Sumpah!!! Atau aku harus menjawabnya dengan diam lama, menarik nafas panjang mendekatkan bibirku dengan dindingnya dan bilang aku serius. Begitu?"
"Yup!"
"Aku malu kur."
"Tapi kau suka kan????"
"Suka apa?"
"Kamar mandi?"
"Berarti kau juga ragu denganku?"


Bersambung di "Semacam Obrolan II, III, IV, dst......"



Selasa, 23 Desember 2008

Rendesvous

Terima kasih kau telah datang.....
Berarti kita akan lebih banyak bercengkrama di sini. Dengan begini aku tidak akan melihat indahnya matamu. aku juga tidak akan mendengar suaramu. Tapi ini tidak akan menutupi ikhlasmu, dan sederhanamu......
Terima kasih kau telah datang.....
Dengan begini, akan jelas kalau aku tak akan pergi tapi akan mendekat dan lebih dekat. Kita akan bercerita tentang bagaimana kita melanjutkan obrolan yang tersisa.... Menampik semua rahasia-rahasia yang kau punya..... Karena rahasia terbesarku telah kau tahu itu berarti aku kemabali tak punya rahasia....
Terima kasih kau telah datang....
maaf...
maaf...
maaf...

Rabu, 17 Desember 2008

RAHASIA

tentang rahasia-rahasia itu,
aku mau menjadi rahasiamu

Selasa, 16 Desember 2008

seperti kau datang
seperti kuingin kau pergi

Senin, 07 Januari 2008

kaulah yang kutunggu

kaukah yang datang pertama?
semoga kau juga yang selalu datang