Senin, 12 Januari 2009

SEMACAM OBROLAN I

"Selamat datang, masih ingat pulang?" kamar mandi menyapaku ketika baru sebagian badanku masuk keruangan tempat mandi, onani, buang hajat, curhat, dan lain sebagainya (kebanyakan yang jorok-jorok) itu.
"Kau marah?" aku menjawab sapaannya.
Tretek....... kulihat sikat gigikupun jatuh (tanda protes). O..... Tidak kulanjutkan pertanyaanku, ternyata sikat gigipun marah. aku keluar duduk dan berfikir.
"Kau tidak jadi mandi?" kursi bertanya, belum sempat kujawab, kursi melanjutkan "Dari mana kau dua hari ini?"
"Hanya karena dua hari?"
"Ya!"
Tersenyum kemudian aku kembali masuk kedalam kamar mandi. Sebelum kamar mandi memulai aku lebih dulu bilang "Kau cemburu? Dalam dua hari ini aku tidak masuk ke kamar mandi manapun, bahkan kencingpun aku harus rela penisku dilihat bak sampah."
"Berarti dua hari ini kau tidak mandi?"
"Selain air hujan aku tidak pernah menyentuh air apapun." Jawabku sedikit bingung.
"Bahkan untuk minum?" Sikat gigi ikut nimbrung.
"Aku tidak yakin kalau air yang kuminum itu bukan air hujan." Jawabku lagi.
"Kalau begitu kau benar-benar setia padaku." Terdengar nada menyesal dari ucapan kamar mandi.
"Ya begitulah...." Aku sedikit tersenyum menjawabnya
"Ah... kau tidak serius."
"Kenapa sampai kau bilang begitu?"
"Karena kau tersenyum."
Aku melompat keluar dari kamar mandi, duduk dan berfikir. Bahkan kamar mandi ini menganggap kalau apapun yang aku ucapkan dengan tersenyum berarti aku tidak serius. Wah... gawat!!!! Hanya senyum itu yang bisa menutupi tubuhku ketika aku menelanjangi diri di kamar mandi, kalau aku tak boleh lagi tersenyum berarti dengan apa kututupi semua maluku?
"Serius!!!!" kursi tiba-tiba teriak
"Anjrit!!!!!" handuk tak lagi di tempatnya, ya.... berarti aku benar-benar telanjang... Senyum tak bisa lagi menutupi kemaluanku sekarang.
"Kau mengagetkanku kursi sialan...! Eh... tapi apa maksudmu serius?"
"Ya.... Kamar mandi memang begitu, terlalu serius" si kursi menjelaskan.
"Tapi aku serius, dua rius bahkan ratusan, ribuan, jutaan, miliaran, triliunan rius."
"Kau benar-benar tak pernah masuk kamar mandi manapun selama dua hari ini?" Si Kursi mulai menggali
"Sumpah!!! Atau aku harus menjawabnya dengan diam lama, menarik nafas panjang mendekatkan bibirku dengan dindingnya dan bilang aku serius. Begitu?"
"Yup!"
"Aku malu kur."
"Tapi kau suka kan????"
"Suka apa?"
"Kamar mandi?"
"Berarti kau juga ragu denganku?"


Bersambung di "Semacam Obrolan II, III, IV, dst......"



Tidak ada komentar: